Langsung ke konten utama

Kampung Peninggalan Zaman Megalitikum di Nusa Tenggara Timur

 Hi Traveler!

Desa Bena merupakan tempat wisata yang terletak di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Permukiman Bena masih ada di kabupaten Bajawa yang terkenal banyak menggali peninggalan dari Zaman Megalitikum. Desa ini terletak di desa Tiuriu di kecamatan Aimele, kabupaten Gada, sekitar 19 km dari Bajawa. Wisatawan dapat melihat sisa-sisa masa lalu saat menemukan monumen batu leluhur besar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kampung megalitik Bena merupakan salah satu kekayaan warisan budaya Indonesia yang masih bisa dinikmati hingga saat ini. 

Diperkirakan berusia 1.200 tahun, desa megalitik ini tidak hanya menjadi tujuan wisata budaya yang diabadikan, tetapi lokasinya yang berada di puncak bukit menawarkan pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk. . Bentuk desa Bena membentang utara-selatan, dengan hanya satu pintu masuk dari utara, tetapi bagian selatan, di tepi desa, berada di tepi tebing curam. Terletak di kaki Gunung Innery, desa ini terkenal dengan rumah tradisional Bena, tidak hanya menawarkan rumah dan tradisi yang unik, tetapi juga pemandangan Gunung Innery yang menakjubkan. Ada sekitar 45 rumah adat yang saling berhadapan di desa ini. 

Mata pencaharian penduduk laki-laki adalah bertani, sedangkan perempuan menenun untuk dijual kepada wisatawan dan ke pelosok kota Bajawa Ngada. Wisatawan datang tidak hanya dari penduduk setempat, tetapi juga dari Belanda, Jepang, Belgia dan negara-negara Eropa lainnya. Saat berkunjung ke sini, waktu serasa berhenti, dan konon bangunan yang ada masih sama dengan yang dibangun pada zaman Megari lebih dari 1.000 tahun yang lalu. bercampur dengan alam. Sembilan klan tinggal di sini: Didi, Didi Aji, Watu, Del Lallewa, Del Soramae, Ngada, Copa dan Ago. Setiap klan tinggal di tingkat yang berbeda dari desa bertingkat, dengan klan Bena sebagai intinya. Hal ini karena Bena diyakini sebagai klan tertua dan pendiri desa. Oleh karena itu nama desa tersebut adalah Kampong Bena.


By: Angger Resi / 152010683036

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surabaya North Quay, Wisata Pesiar Lokal Rasa Internasional!

 Hi Traveler! Surabaya menjadi kota besar yang sering menjadi tempat tujuan wisata. Berbagai tempat belanja dari tradisional hingga modern ada di Ibukota Jawa Timur ini. Salah satunya adalah Surabaya North Quay atau yang biasa disingkat dengan SNQ. Surabaya North Quay berlokasi di Pelabuhan Tanjung Perak, Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya Timur, Jawa Timur. Tepatnya berada di lantai 3 area pelabuhan Pelindo 3. Surabaya North Quay (SNQ) beroperasi sejak tahun 2016. Sebelumnya, SNQ adalah terminal bagi kapal pesiar mewah yang bersandar. Namun, tempat ini sengaja dibenahi supaya dapat menjadi tempat wisata bagi warga Surabaya dan sekitarnya. Bahkan, tak sedikit yang berasal dari luar daerah yang penasaran ingin melihat lautan lepas dari dekat dan kapal pesiar mewah yang sedang bersandar, menikmati keindahan sunset dengan suguhan pemandangan Selat Madura, Jembatan Suramadu, serta aktivitas lalu – lalang kapal di pelabuhan Tanjung Perak dan hal inilah yang menjadi daya tar

Bagaimana Pembelajaran Yang Efektif Saat Pandemi Covid-19?

Pandemi Covid-19 membawa dampak yang begitu besar pada institusi pendidikan, Pemerintah menerapkan kebijakan pendidikan selama waktu yang diperlukan dari epidemi virus corona. Hal ini untuk mencegah penyebaran virus corona di sekolah dan kampus. Salah satu poin yang ditekankan oleh pemerintah adalah transisi pembelajaran di sekolah dan universitas ke pembelajaran online di rumah. Dilansir dari artikel edukota.com pada tahun 2020, Sherly Deasy A Gultom, S.Sos., M. Sosio menyebutkan bahwa Pandemik Covid-19 membawa dampak yang begitu besar pada institusi pendidikan secara keseluruhan. Proses belajar mengajar tatap muka langsung, digantikan dengan home learning. Pembelajaran berlangsung di rumah menggunakan laptop, komputer, atau smartphone dengan menggunakan berbagai aplikasi yang mendukung proses pembelajaran. Pola Sistem Strategi Pembelajaran Online adalah sistem pembelajaran jarak jauh yang dilakukan melalui jaringan menggunakan internet dan tidak melibatkan kontak tatap muka anta

Melihat Keragaman Suku di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Hi Traveler! Indonesia merupakan negara yang kaya akan kekayaan alam dan juga ragam budayanya. Beragam bahasa yang dimiliki oleh negara kita terbukti sebagai bukti kekayaan budaya dibanding negara lain. Bahkan jika ditelusuri satu aspek kebudayaan saja, kita akan menggelengkan kepala saking takjubnya, karena jumlah keragaman suku, budaya hingga adat istiadat yang ada di Indonesia terlalu banyak.  Berbicara soal kebudayaan, tak lengkap rasanya jika kita tidak membahas ragam suku yang ada di Indonesia. Sesuai dengan judul, dalam artikel kali ini kita akan membahas sedikit dari ragam suku yang ada di Nusa Tenggara Timur. Selain terkenal akan kekayaan alamnya, ternyata ada berbagai macam suku yang mendiami provinsi ini.  pakaian adat Suku Kemak (Tais) Di Pulau NTT terdapat bebrapa suku bangsa dan etnis antara lain, Suku Kemak yang berada di sebagian kecil Kab. Belu dan wilayah Negara Timor Leste. Masyarakat ini hidup dari pertanian di ladang dan sawah, beternak kerbau, kuda, sapi, babi d