Dewasa ini dapat kita lihat bahwa persaingan di segala bidang sangat terasa, apalagi di masa globalisasi yang segalanya bertumbuh dengan cepat. Begitu pula dalam dunia kerja. Peluang kerja mencerminkan adanya posisi kosong pada dunia kerja sehingga siapapun yang mampu bekerja dalam industri dapat meraih pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi individu masing-masing.
Bila dihubungkan dengan
pilihan program pendidikan yang diambil, maka prospek prodi dapat diartikan
sebagai pintu harapan ketersediaan kerja bagi seorang lulusan untuk
menyumbangkan kontribusinya, baik berupa barang maupun jasa untuk memperoleh
kompensasi berupa gaji atau upah. Karena industri pariwisata saat ini meningkat
pesat, maka dibutuhkan tenaga kerja terutama lulusan pariwisata untuk memenuhi
posisi kosong pada dunia kerja pariwisata. Terlebih lagi, meningkatnya kunjungan-kunjungan pada tempat wisata pasca pandemi, membuat mahasiswa pariwisata harus memberikan ide inovatif untuk berperan dalam perkembangannya.
Citra institusi memiliki
pengaruh positif secara signifikan terhadap pengambilan keputusan untuk memilih
studi di program pariwisata. Contoh institusi yang memiliki citra baik yaitu
Universitas Airlangga. Institusi tersebut memiliki program pendidikan destinasi
pariwisata yang terdapat di fakultas vokasi. Banyak hal yang dapat dipelajari
pada program studi pariwisata UNAIR oleh mahasiswa pariwisata terutama
mahasiswa UNAIR. Selain tentang pariwisata, mahasiswa UNAIR juga mempelajari
sejarah, ekonomi, geografi, budaya hingga perkembangan teknologi dan bagaimana mengembangkan suatu tempat
menjadi destinasi pariwisata dan diberikan kompetensi untuk meniti karir pada
dunia pariwisata.
Sebagai lulusan mahasiswa
pariwisata banyak sekali peluang dan prospek kerja yang tersedia seperti, dinas
pariwisata, pengelola tempat wisata, travel blogger, tour guide, industri makanan
dan minuman, konsultan pariwisata, dan masih banyak lainnya. Pada prodi
destinasi pariwisata UNAIR mahasiswa mempelajari beberapa ilmu kepariwisataan seperti,
manajemen destinasi pariwisata, pariwisata digital, visualisisasi pariwisata,
analisis dampak lingkungan, pariwisata berbasis masyarakat, hingga manajemen
sumber daya manusia. Tidak hanya belajar dari teori dan praktikum saja,
materi-materi yang diajarkan juga direalisasikan di praktik lapangan (PKL)
hingga pengabdian masyarakat. Jadi diharapkan setelah lulus mahasiswa pariwisata
mampu mengembangkan atau menciptakan potensi destinasi pariwisata yang unggul.
By: Defanny Mawaddah / 152010683019
Komentar
Posting Komentar