Desa wisata waung merupakan desa wisata yang terletak di kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia. Desa wisata ini menawarkan keindahan alam dan potensi wisata lainnya. Pemandangan alam yang masih asri dan udara sejuk menjadi daya tarik bagi wisatawan. Masyarakat Nganjuk dan sekitarnya memilih untuk mengunjungi desa waung karena suasana yang asri dan jauh dari hiruk pikuk keraiman kendaraan dan polusi yang membawa dampak negative bagi kesehatan tubuh. Melalui kolaborasi dari banyak pihak, Plt. Bupati Nganjuk merasa optimis bahwa Desa Waung juga akan mampu menjadi destinasi wisata yang potensial bagi Kabupaten Nganjuk.
Dikutip dari halaman edukota.com plt Bupati Nganjuk mengatakan "Jika sudah ada inisiatif dari bawah, ini sudah bagus. Pemerintah nanti tinggal jalan, memayungi saja. Ada komunitas CB yang jadi kebanggaan Nganjuk. Itu juga ada konsultan pariwisata dari kampus. Kita semua siap mendukung," demikian ujar Dr. Marhaen Djumadi.
Dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan Desa Waung memang perlu kolaborasi dan kerjasama antara pemerintah daerah dan pihak swasta. Penambahan wahana baru sangat perlu diterapkan pada desa wisata waung karena untuk menunjang daya saing di antara desa wisata unggulan kabupaten Nganjuk lainya seperti Air Terjun Sedudo dan desa wisata Wonosalam. Selain menyuguhkan keindahan alam yang masih asri dan segar, disini juga terdapat beberapa stand UMKM yang beraneka macam. Ragam makanan tradisional disini juga akan menambah minat wisatawan karena ada beberapa makanan tradisional yang memiliki ciri khas dan masih jarang dijumpai dipasaran. Aneka kearifan lokal desa Waung, tertuang dalam varian masakan yang menggugah selera. Sajian sayur lodeh, sego jagung, sayur ontong, pecel, urap-urap, hingga sambel tumpang, dapat dipilih berdasarkan selera.
Beberapa lauk khas desa Waung, juga dapat dinikmati bersama krupuk puli atau rempeyek. Jika menghendaki cemilan ringan, para pengunjung dapat memilih beberapa sajian polo pendem yang dapat dinikmati bersama kopi, wedang sereh, atau minuman teh. Bahkan tempe pak Manto yang digoreng kering, juga dapat dinikmati sebagai alternatif cemilan. Sebagai buah tangan, para pengunjung juga dapat membawa aneka keripik, gethuk, dan telur asin. Hanya saja, hal berbeda dari telur asin asal desa Waung, berbentuk mini. Hal ini karena telur asin di sana, sengaja dibuat dari telur burung puyuh. Nantinya, semua UMKM di desa Waung didorong agar dapat terakomodir dengan baik. Rintisan desa wisata yang sedang dikembangkan ini, diharapkan juga mampu memberi dampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi warga.
Angger Resi W / 152010683036
Komentar
Posting Komentar