Selama beberapa bulan terakhir, para ilmuwan telah
mencapai konsensus luas bahwa virus cina menyebar sebagai akibat dari "zoonotic
spillover" atau "virus yang melompat" dari hewan yang terinfeksi
ke manusia, sebelum menjadi sangat menular dari manusia ke manusia.
Namun, teori lain yakin bahwa virus tersebut mungkin
lolos dari fasilitas riset biologi utama, yang terletak relatif dekat dengan
pasar, yakni Institut Virologi Wuhan (WIV). Di tempat itu, para ilmuwan sudah
mempelajari virus corona pada kelelawar selama lebih dari satu dekade. Pada
awal pandemi, klaim kontroversial ini dipromosikan oleh Presiden AS, saat itu
adalah Donald Trump.
Keberadaan virus corona yang mampu menginfeksi manusia
pada kelelawar China telah didokumentasikan dengan baik sebelum pandemi,
sebagian berkat penelitian di laboratorium Wuhan. Ahli
teori kebocoran laboratorium, di sisi lain, menganggap mencurigakan bahwa wabah
awal terjadi di kota yang merupakan rumah bagi beberapa laboratorium dengan
sistem keamanan tinggi, yang menampung virus corona berbahaya.
By: Shella Prilla / 152010683013

Komentar
Posting Komentar